Penampakan & Rahasia Fatima

Fatima, sebuah kota kecil di Portugal, menjadi tempat ziarah yang penting setelah tampaknya Bunda Maria pada tahun 1917 kepada tiga anak gembala. Pesan Maria sangat sederhana: berdoalah Rosario setiap hari dan lakukanlah silih atas dosa-dosa. Rahasia Fatima terdiri dari tiga bagian: penglihatan neraka, devosi kepada Hati Maria yang Tak Bernoda, dan penganiayaan terhadap umat Kristen. Paus Yohanes Paulus II mengkonsekrasikan dunia kepada Hati Maria yang Tak Bernoda pada tahun 1984. Peristiwa-peristiwa yang dijelaskan dalam bagian ketiga dari Rahasia itu tampak terjadi di masa lalu, tetapi panggilan Maria untuk bertobat masih relevan hingga saat ini.

Penampakan & Rahasia Fatima

Facts

  • Penampakan: 1917
  • 13.212 penduduk (2021)
  • 6 juta pengunjung setiap tahun
  • 3 tempat ibadah

Penampakan

Tanggal: 13 Mei–13 Oktober, 1917

Di dekat Fatima, ada sebuah desa kecil bernama Aljustrel, tempat kelahiran tiga gembala kecil: Lucia, Francisco, dan Jacinta. Sebelum Bunda Maria menampakkan diri, Malaikat Perdamaian menampakkan diri kepada mereka sebanyak tiga kali pada tahun 1916 untuk mempersiapkan mereka.

Bunda Maria akhirnya menampakkan diri kepada mereka enam kali antara 13 Mei dan 13 Oktober 1917. Sebagian besar penampakannya terjadi di sebuah padang yang bernama Cova da Iria, tempat di mana Kapel Penampakan atau Capelinha berdiri hari ini. Penampakan keempat Bunda Maria terjadi di dekat Aljustrel di Valinhos, antara perhentian kedelapan dan kesembilan Jalan Salib. Selama penampakan terakhir pada 13 Oktober, lebih dari tiga puluh ribu orang melihat Mukjizat Matahari, sebuah peristiwa yang dilaporkan oleh jurnalis, pengacara, dan ilmuwan.

crowd looking at the Miracle of the Sun on October 13, 1917
The crowd looking at the Miracle of the Sun on October 13, 1917

Pesan

Pada dasarnya, Maria memiliki dua pesan utama: doa dan silih.

Pertama, ia mengajak kita untuk berdoa, terutama doa rosario. Bahkan, di Fatima, ia menyebut dirinya “Bunda Rosario.” Ia menekankan pentingnya berdoa rosario setiap hari bagi perdamaian dunia dan untuk mengakhiri perang.

Kedua, Maria mendesak kita untuk melakukan silih demi memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh dosa kita dan orang lain. Ia ingin agar kita berdoa dan berkorban bagi para pendosa, karena banyak jiwa berakhir di neraka karena tidak cukup banyak orang yang mendoakan mereka.

Rahasia

Tarcisio Bertone berpendapat bahwa penampakan Fatima adalah penampakan modern yang membawa pesan kenabian. Kamu mungkin pernah mendengar tentang rahasia Fatima yang diungkapkan Bunda Maria kepada tiga gembala kecil. Rahasia tersebut terdiri atas tiga bagian.

  1. Bagian pertama adalah penglihatan neraka yang menakutkan, dengan setan dan jiwa-jiwa yang terbakar di dalamnya. Namun, Maria berjanji akan membawa Francisco, Jacinta, dan Lucia ke surga.
  2. Bagian kedua berbicara tentang devosi kepada Hati Maria yang Tak Bernoda, prediksi Perang Dunia Kedua, dan kerusakan yang akan dilakukan Rusia dengan berpaling dari iman kristiani dan menjadi komunis. Bunda Maria meminta konsekrasi Rusia kepada Hatinya yang Tak Bernoda dan komuni silih pada Sabtu Pertama setiap bulan.
  3. Bagian ketiga diumumkan kepada publik pada tahun 2000. Bagian ini menampilkan orang-orang kristiani yang dianiaya pada abad kedua puluh. Ketiga gembala kecil melihat Paus berjalan menuju Salib dengan melewati banyak mayat. Lalu, Bapa Paus tertembak dan jatuh ke tanah. Hal yang sama terjadi pada para uskup, imam, biarawan-biarawati, dan umat awam.
Blood on his hands John Paul II assisted by aides moments after he was shot in Saint Peter
Blood on his hands, Pope John Paul II is assisted by aides moments after he was shot in St. Peter's Square on May 13, 1981

Setelah insiden penembakannya pada tanggal 13 Mei 1981, Paus Yohanes Paulus II meminta amplop yang berisi bagian ketiga dari rahasia Fatima. Setelah ia membaca penjelasan Suster Lucia tentang rahasia ketiga, “Paus Yohanes Paulus II segera berniat mengkonsekrasikan dunia kepada Hati Maria yang Tak Bernoda. Ia pun melakukannya pada tanggal 25 Maret 1984 di Lapangan Santo Petrus, dalam persatuan dengan semua uskup. Suster Lucia kemudian menegaskan bahwa konsekrasi tahun 1984 telah memenuhi permintaan Bunda Maria. Ia juga setuju dengan pernyataan selanjutnya dari Yohanes Paulus II bahwa “tangan seorang ibu-lah"—tangan Bunda Maria—"yang memandu jalur peluru tersebut dan, dalam kesakitannya, Paus bertahan di ambang kematian.” Ketika Uskup Leiria-Fatima berkunjung ke Roma, Paus memberikan kepadanya peluru yang tertinggal di mobil jip sesudah Mehmet Ali Agca menembaknya. Sang Uskup memutuskan untuk menaruh peluru tersebut di mahkota patung Bunda Maria Fatima.

Singkatnya, rahasia Fatima memberikan gambaran tentang bagaimana paham ateis menganiaya Gereja dan umat Kristiani. Rahasia Fatima juga menggambarkan penderitaan para saksi iman di abad ke-20, sebuah “Jalan Salib yang tak berkesudahan dipimpin oleh para Paus abad ke-20.” Meski peristiwa-peristiwa yang disampaikan oleh bagian ketiga dari rahasia Fatima merupakan bagian dari masa lampau, ajakan Maria untuk bertobat dan melakukan silih pada tahun 1917 masih relevan sampai sekarang.